Skip to main content

Posts

Showing posts from April, 2020

PLEDOI UNTUK FEAST/BASKARA: Lagu Peradaban Memang Lebih Keras!

Baskara tidak perlu minta maaf, apalagi klarifikasi. Lagu peradaban memang lebih keras dan lebih cadas dari musik metal dan rock manapun. * * * Saya seorang penikmat dan pemain musik sejak kecil. Masa SD saya diramaikan dengan lagu-lagu sheila on 7 dan dewa-19. Beranjak SMP dan SMA musik saya pun tumbuh lebih cadas, saya membentuk sebuah-dua buah band dan menyanyikan banyak genre yang dianggap keren dan menggelegar seperti metallica, avenged sevenfold, dan system of a down, baik di jamming session atau sampai ikut beberapa festival. Sampai saat ini saya masih mendengarkan lagu-lagu itu, masih hafal bahkan beberapa. Namun sebagai penikmat musik yang pengetahuannya toh biasa-biasa saja, saya memiliki opini sendiri tentang kasus feast dan baskara ini. Pada sebuah sesi interview 2 bulan lalu, baskara mewakili feast memberikan opininya tentang musik rock dan peradaban seperti ini: Nggak selamanya kemarahan itu harus disuarakan dengan distorsi gitar dan teriak-teriak. Buat kam

KRITIK TIDAK PERLU KARYA; KRITIK ADALAH KARYA!

Saya mau bahas soal kritik, dan opini saya tentang kata panas ini. Jadi, hari ini saya sedang mengikuti bagaimana Baskara, vokalis dari Feast/Hindia dikeroyok oleh netizen dari berbagai sisi. Pasalnya Baskara bicara dalam sebuah forum diskusi dan mengatakan bahwa "Lagu Peradaban lebih kerasa daripada musik metal manapun". Internet bergemuruh, warga +62 maha benar mulai memberikan komentarnya dari pembelaan hingga pencacian. Saya tentu senang berada dalam situasi riuh seperti itu. Katanya Tuhan menciptakan dua tangan dan satu mulut, maka tentu jangan diselesaikan dengan baik baik. Nggak ding, bercanda. Internet dan sosial media memang hiburan paling sederhana dan menyenangkan. Namun sialnya hiburan tersebut dirusak oleh seseorang bernama Kevin. Ia memberikan argumen yang menurut saya sungguh meresahkan iklim diskusi di ruang publik. Berikut screen capture nya: Terlihat seseorang sedang mengkritik baskara dengan opini "Lagu lu kaga ada kerasnya bor, cuma indi

Belajar Filsafat 101: Sebuah Pengantar

Filsafat di Indonesia dikenal sebagai barang haram. Lebih haram dari daging babi, sama ngerinya dengan komunis dan PKI. Entah mengapa sigma publik terhadap ilmu ini sungguh kuat, hingga orang tua takut anaknya belajar filsafat - takut lupa Tuhan katanya. Teman-teman yang mendengar juga memperingatkan bahaya laten filosofi sebagai gerbang masuk atheistme (Saya curiga ini merupakan propaganda militer pada jamannya agar masyarakat tetap pada state ketidaktahuannya) Tapi, apakah benar demikian? Apakah filsafat mengajarkan anti tuhan? Apakah mempelajari filsafat begitu mengerikannya hingga anda bisa gila dikemudian hari? Saya memanfaatkan momentum #30haribercerita ini salah satunya untuk membaca dan menulis kembali filsafat dari akarnya. Metode ini dipakai agar saya bisa lebih memahami materi ini dan bisa menjelaskannya ke publik dengan cara yang lebih sederhana. Mari kita mulai! WHAT THE HELL IS PHYLOSOPHY? Filsafat adalah seluruh pertanyaan rasional tentang apapun diluar d

TITIK BALIK

Hari ini adalah titik balik saya melihat Indonesia dan orang-orang yang mengelolanya. Yang saya rasa tadinya menghargai demokrasi, menyuburkan iklim diskusi dan debat terbuka demi kebijakan publik yang lebih baik, Yang akrab dengan kritik, merangkul kebebasan berorasi dan berpendapat, Yang tak anti dengan tutur kata dan dialektika. Hari ini Ravio Patra ditangkap.  Ravio @raviopatra adalah salah satu teman saya - mungkin tidak bisa dibilang teman betul. Kami berkenalan melalui teman dan sejawat yang concern terhadap berbagai isu dan kebijakan. Beberapa kali ngobrol banyak tentang dunia, tentang indonesia, dan hal-hal yang tak pernah ada habisnya. Kami jauh secara frekuensi, namun dekat secara intelektual. Belakangan Ravio yang pernah mengurangi aktivitas dunia maya nya karena sebuah peristiwa (baca:  https://tirto.id/bagaimana-ravio-dilaporkan-wempy-lewat-uu-ite-cyi8 ) beberapa bulan lalu mulai kembali aktif bergerak. Ia mulai populer dan viral di twitter melalui kritik k