“Langit luas terhampar membentang cakrawala. itulah persadaku Bermata khatulistiwa, bertabur suku bangsa, ragam macam budaya seribu perbedaan tak merubah bangsaku kehormatan hanya untuk bumi Indonesia…
…Maju bangun negriku tunjukkan pada dunia, kejayaan hanya bagi bumi Indonesia” –Kahitna, Bumi Indonesia
Lagu yang ngetop di era 80an ini mencoba mengantarkan kita pada wajah bangsa ini. Ya, Indonesia. Begitu indahnya Negara ini, negeri ribuan pulau dengan begitu banyak keragaman. Potensi yang dahulu diperebutkan oleh berbagai Negara penjajah. Sebut saja belanda, inggris, portugis, bahkan hingga jepang turut serta berhasrat ingin merasakan surga dunia, surga bumi Indonesia.
Kali ini surga yang akan dibahas bernama pariwisata. Sebuah komponen penting yang telah turut serta memajukan perekonomian Indonesia. Potensi pariwisata sebagai penggerak ekonomi tak hanya terbatas pada perannya sebagai sumber devisa negara melainkan juga sebagai penggerak pembangunan di kawasan-kawasan wisata dan sekitarnya. Pada tahun 2007, misalnya, pariwisata menyumbang nilai produksi sebesar Rp 362,10 triliun, yang berarti 4,62 persen dari total produksi nasional Rp 7.840,57 trilliun. Dalam posisi penghasilan devisa nasional, pariwisata tahun 2006 menempati tingkat keenam, tahun 2007 posisi kelima, dan pada tahun 2008 pariwisata menempati tingkat ketiga setelah minyak dan gas bumi, serta kelapa sawit. Jika dilihat dari sisi pembangunan daerah, kawasan-kawasan yang berpotensi menjadi daerah pariwisata akan menarik kedatangan investor, sehingga investasi dalam bentuk infrastruktur bisa menjadi andalan pembangunan pemerintah, yang nantinya akan berimplikasi pada pembangunan daerah-daerah sekitar yang terkait
Anehnya, Jumlah wisatawan mancanegara per tahun ke Indonesia masih berkisar pada angka enam juta, menghasilkan rata-rata porsi lima persen pada PDB Nasional. Padahal Malaysia dan Thailand bisa menarik jumlah wisman (wisatawan mancanegara) hingga dua puluh juta per tahunnya.
Apalah Malaysia dan Thailand dibandingkan kita, kawan? Indonesia adalah negara dengan areal geogafis yang sangat mengagumkan. Kita semua cukup memahami bagaimana potensi Indonesia di bidang pariwisata dan sumber daya alam. Belum lagi masuk pada ranah kultural yang mengagumkan. Ribuan suku, ratusan bahasa, ratusan tari tradisional, serta masih banyak lagi upacara adat istiadat yang bisa dikapitalisasikan sebagai satu daya magnet tersendiri baik wisatawan, maupun pecinta budaya dan akademisi. Lalu mengapa kita harus kalah dari mereka? Apa yang salah?
Maka dari itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia menggelar KOMPeK 13: Awakening the Tourism Economy. Sebuah ajang kompetisi ekonomi Nasional yang mempertemukan siswa siswi SMA terbaik seluruh Indonesia untuk bersaing membuktikan siapa yang terbaik dalam bidang studi ekonomi. Acara yang sudah digelar selama 13 tahun ini telah mendapat apresiasi dari banyak pihak sebagai kompetisi ekonomi yang berkualitas dan bergengsi hingga saat ini. KOMPeK 13 akan dilaksanakan pada tanggal 8,9, dan 10 Februari 2011, bertempat di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, depok.
Kompetisi ini terdiri dari 4 mata lomba, yaitu
1. Economics Quiz (EQ)
Quiz Cepat Tepat dengan topic ekonomi akuntansi dengan satu tema mendalam. Menantang setiap orang yang merasa memiliki kapabilitas dan daya pikir cepat
2. Economics Debate Competition (EDC)
Di era globalisasi dan demokrasi seperti saat ini, kemampuan akan berbahasa inggris, berpikir kritis, dan menyampaikan argumen merupakan suatu kemampuan yang penting agar dapat bersaing di tengah kompetisi global.
3. Business Challenge (BC)
merupakan salah satu cabang lomba dari KOMPeK 13 yang telah ada sejak KOMPeK 11. Business Challenge ditujukan untuk memberikan semangat kewirausahaan pada pelajar. Setelah mengikuti Business Challenge, diharapkan para siswa/i mempunyai semangat lebih untuk berwirausaha dengan mengembangkan ide-ide bisnis mereka untuk merespon tantangan dari lingkungan mereka.
4. Economics Research Paper (ERP)
Dalam perlombaan Economics Research Paper ini, peserta akan diminta untuk menyusun karya tulis atas permasalahan ekonomi terkini yang disesuaikan dengan tema dan dikumpulkan dalam batas waktu yang telah ditentukan.
Dengan mengangkat tema pariwisata, panitia KOMPeK 13 berharap akan adanya satu akselerasi kesadaran dari generasi penerus Indonesia bahwa potensi ekonomi Indonesia di bidang pariwisata tidaklah main-main. Sebagai iron stock, mereka diharapkan bisa menggantikan pejabat saat ini di masa yang akan datang dengan visi baru, sebuah impian dimana pariwisata Indonesia bisa menjadi tonggak pendapatan nasional, tidak lagi bergantung pada hasil bumi seperti gas alam dan minyak bumi. Indonesia masa depan berada di tangan pendidikan, dan usaha itu dimulai dari sekarang. KOMPeK 13 adalah usaha kongkrit kami untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan bermartabat di masa depan.
Merasa tertantang? ayo tunggu apa lagi...Segera daftarkan dirimu dalam kompetisi ekonomi SMA terbesar di Indonesia. Klik www.kompekfeui.com untuk informasi lebih lanjut! SEMANGKOK!
Comments
Post a Comment
Comment adalah sebagian dari iman :D