Hari ini saya ditagih oleh rekan saya yang kerja di United Nation, sekaligus relawan di sebuah gerakan bernama "Gerakan Indonesia Berbagi" (GMB). Berikut isi pesannya:
Lagi mumet kerjaan, ah! oke fine, gue isi deh! Lihat formnya cukup banyak dan menantang untuk diisi, saya pikir ini selingan yang bagus untuk jeda dari rutinitas pekerjaan.
Eh..setelah diisi, gue jadi mikir untuk menuliskan ini di blog. Rasanya pertanyaan-pertanyaan ini membantu gue kenal dan paham siapa saya hari ini dibentuk dari berbagai kilasan-kilasan masa lalu. So check this out!
* * *
Lagi mumet kerjaan, ah! oke fine, gue isi deh! Lihat formnya cukup banyak dan menantang untuk diisi, saya pikir ini selingan yang bagus untuk jeda dari rutinitas pekerjaan.
Eh..setelah diisi, gue jadi mikir untuk menuliskan ini di blog. Rasanya pertanyaan-pertanyaan ini membantu gue kenal dan paham siapa saya hari ini dibentuk dari berbagai kilasan-kilasan masa lalu. So check this out!
* * *
Tuliskan alasan dan motivasi Anda mengikuti program YA YLF GMB 2016 (Maks. 300 kata)
Saya mengenal GMB dan kegiatan YA YLF ini melalui teman saya
bernama Dinda Veska. Ia bercerita bagaimana GMB mampu mengubah hidup pesertanya
melalui nilai-nilai kemajuan, diversitas serta kesukarelawanan yang
diejawantahkan dalam niat berbagi dan saling memahami.
Mengapa
saya termotivasi mengikuti kegiatan ini?
Pertama,
karena saya sangat suka kegiatan yang bertajuk pengembangan diri. Apapun
itu, apalagi yang
mempertemukan saya dengan lingkungan baru. Saya selalu menunggu seminar
6 bulanan dari beasiswa (yang saya dapatkan), training di kampus, kuliah umum
saat kuliah, bahkan diskusi hangat para mentor dan teman-teman seperjuangan.
Setiap pertemuan sets the new standard, membuka cakrawala akan dunia yang
begitu luas dan penuh dengan kejutan, mengingatkan saya akan banyak hal yang belum dilakukan sekaligus
pengingatan untuk bersyukur atas segala pencapaian.
Kedua,
karena saya suka berbagi dalam koridor yang tepat. Saya benci berbagi dengan pengamen
yang tidak memberikan added value bagi telinga saya; alih-alih merdu, hanya
ancaman dan doa buruk yang saya dapatkan. Saya benci pengemis yang hidupnya
hanya menadah dan terus meminta belas kasihan. Saya sangat benci pada pada
mereka yang memberikan uang dan menghidupkan “industri belas kasihan” ini. Ya, saya
percaya berbagi haruslah pada koridor yang tepat. Saya suka mendidik pengusaha
pemula, berbagi waktu, pengalaman, bahkan uang bila diperlukan. Saya gemar membantu
mereka yang kesulitan dalam proses, bukan pada mereka yang bahkan belum sempat
untuk memulai. Pemberdayaan, menurut saya, adalah bentuk berbagi paling tepat
dan mujarab bagi kemajuan Indonesia.
Terakhir,
karena saya ingin mengenal wadah kontribusi baru. Dunia kerja membuat saya abai
memelihara sisi manusia yang perlu diaktualisasikan dalam kegiatan kerelawanan.
Saya berharap GMB dan programnya dapat
memfasilitasi berbagai kontribusi, termasuk sedikit yang bisa saya lakukan
untuk bangsa dan dunia ini.
Deskripsikan masalah terbesar yang pernah dialami dan solusi yang dilakukan untuk mengatasinya serta pelajaran yang Anda dapatkan dari masalah tersebut. (Max. 300 kata)
Terlalu
asik mengeksplorasi berbagai sisi kehidupan membuat saya abai akan pencapaian
akademis di kampus. Ya, saya termasuk satu dari sedikit mahasiswa yang tidak
lulus tepat waktu.
Saat itu
bisnis yang saya geluti sedang berkembang, organisasi dan kegiatan kerelawanan
terus meminta waktu dan tenaga saya. Kuliah? entah prioritas berapa. Saat itu
orang tua terus bertanya, mata kuliah sisa tidak kunjung lulus, dosen
pembimbing skripsi terus menagih revisi, drop out menjadi ancaman dan saya
terus saja tidak peduli.
Dalam satu
titik krusial kemudian saya sadar. Ketidakpedulian adalah bom waktu yang akan
meledak suatu saat. Maka saya kemudian menata diri lewat perencanaan ulang
kehidupan, lalu bertanya, "saya ini mau kemana? mau jadi apa? apa yang
harus saya lakukan?" Proses retreat dan kontemplasi berhasil ini
menggambarkan betapa keterlambatan kuliah menjadi kerugian luar biasa yang
menghambat kemajuan dan kontribusi saya.
Setelah
"terbangun" saya lalu menyusun rencana untuk memperbaiki hal
tersebut. "Change!", kata mentor saya Pak Rhenald Kasali dalam buku
legendarisnya. "Tak peduli seberapa jauh pun kamu sudah berjalan, putar balik
sekarang juga!". Saya kemudian mengidentifikasi berbagai mata kuliah yang
tidak lulus, skripsi yang berdebu, serta persyaratan kelulusan lainnya.
Saya mulai
mengeksekusi rencana perlahan. Datang kembali ke kelas, silaturahmi ke dosen,
team-up dengan junior, mengerjakan tugas,PR dan ujian dengan sabar. Ejekan dan
sindiran yang menerpa saya anggap pacuan untuk lebih cepat lulus. Pelan tapi
pasti, saya berhasil menyelesaikan sisa SKS dan lulus dengan skripsi bernilai sangat
memuaskan (A). Hasil riset tersebut bahkan dimasukkan kedalam Asian Marketing
Journal oleh penguji karena dianggap skripsi dengan tajuk Game Advertising
pertama di Indonesia.
Pesan
moral: (1) Komitmen dan Fokus adalah kunci keberhasilan, (2) Perencanaan dan eksekusi
yang matang menjamin kesuksesan, (3) Tidak ada kata gagal, yang ada hanyalah
mau berubah atau tidak.
Deskripsikan mengapa Anda layak sebagai peserta yang terpilih dalam YA YLF GMB 2016. (Maks. 300 kata)
Saya
seorang pemimpin, pembelajar, dan teman yang baik. Seorang innovator, (atau
lebih tepatnya) distruptor; perusak segala status quo. Saya gemar
"berperang", mengubah sesuatu, dan menjadikan segalanya lebih baik dari
sebelumnya.
Menjadikan
saya sebagai bagian dari keluarga besar GMB akan menambah sumber daya (peserta)
manusia yang tidak hanya kritis, tapi mampu mengeksekusi kritik yang
dialamatkannya. Saya percaya bahwa saya bukan potensi tanpa aksi, melainkan paket
komplet wacana plus perbuatan.
Menjadikan
saya sebagai satu dari sedikit peserta terpilih akan menambah kekayaan
pengalaman yang bisa dibagikan kepada panitia maupun peserta lainnya. Tentu
saja, saya juga akan sangat rakus mengambil manfaat berupa pertemanan,
persahabatan, dan wadah kontribusi untuk diri saya pribadi dan dunia lebih
luasnya.
Menerima
saya bukan tanpa risiko. Saya mungkin akan menjadi orang paling bawel,
"tukang complain", menyebalkan, dan rumit dalam sejarah kepesertaan
kegiatan ini. Namun, apalah artinya manusia yang diam mengangguk setuju tanpa
hasil dibandingkan mereka yang menyuarakan ketidakpuasan lalu berbuat sesuatu
untuk mengubahnya.
Apakah saya
layak? Silakan ditimbang dan ditelaah. Semoga jawabannya mampu menjadikan
kegiatan ini lebih "kece" lagi di masa depan.
Tuliskan bakat dan informasi yang relevan kepada panitia seleksi
Dilahirkan
sebagai seorang generalist yang haus akan ilmu dan pengalaman, saya akhirnya
mampu melakukan berbagai hal dalam berbagai bidang.
Di bidang
seni musik saya mampu memainkan hampir semua alat musik (gitar, biola,
piano,etc), bernyanyi dengan teknik yang cukup baik, serta mengaransemen musik
sederhana. Hal ini membuat saya beberapa kali memenangi kontes tarik suara pada
tingkat sekolah, regional, maupun nasional (baik soloist maupun grup). Saya
menjadi vokalis pada berbagai band di sekolah (SMP dan SMA) serta penata musik
selama 2 tahun dalam teater besar bernama Teater Keliling arahan Rudolf Puspa
di berbagai pementasan.
Di bidang
seni rupa (khususnya digital), saya mampu mengonsep berbagai kebutuhan visual
serta menggunakan software yang tepat dalam mengeksekusinya. Kemampuan ini
membuat saya mampu membiayai sebagian hidup saya sejak sekolah dasar hingga
kuliah dengan berjualan sticker, kaos, ID card, dan barang-barang kreativitas
lainnya. Berbagai organisasi seperti UI Studentpreneurs, HIPMI UI, BPM FEUI
menggunakan logo yang saya buat hingga hari ini. Saya pun memenangi berbagai
lomba poster (Dentafair 2010 & 2011, OIM UI), serta membidani beberapa
kampanye pejabat di Universitas yang berujung pada kemenangan.
Di bidang
seni peran, saya merupakan pimpinan teater di SMA yang bertanggung jawab
membuat naskah, mensutradarai, serta turut menjadi pemain dalam pementasan.
Berbagai naskah yang saya buat mendapatkan penghargaan naskah terbaik dengan
pementasan terbaik. Imbasnya, saya pun sesekali mendapatkan penghargaan pemain
terbaik.
Kompetensi
lain yang dapat saya tuliskan mungkin berupa hasrat kewirausahaan yang
berkembang sejak sekolah dasar hingga hari ini. Berbekal tekad dan keinginan
maju, saya menjajal berbagai bidang bisnis, menjual kreatifitas dan komoditas,
turut serta membangun berbagai organisasi kewirausahaan, mengikuti berbagai
kompetisi, belajar melalui banyak orang dan institusi, gagal berpuluh kali,
alhamdulillah kini memiliki perusahaan sendiri bernama Virus Marketing yang
bergerak di bidang konsultasi marketing khusus usaha mikro, kecil dan menengah.
Saat ini saya memiliki kantor sendiri, beberapa karyawan, dan belasan klien yang
telah terbantu bisnisnya sejak 2012.
* * *
thank you for reading, dan khususnya, thank you for GMB sudah membuat gw nulis!
Harrah's Casino and Hotel - JamBase
ReplyDeleteLocated in 남원 출장샵 Murphy, Harrah's is 하남 출장마사지 home to a world class casino, a world-class 김천 출장마사지 spa, 여주 출장마사지 and a variety of entertainment attractions. Harrah's Hotel & 부산광역 출장마사지 Casino