Skip to main content

Posts

Showing posts from December, 2010

Menggila bareng pubdok dengan segala kegilaannya

Hell-o, ketemu lagi semua di post gw yang baru. Haha sekarang gw mau cerita waktu gw jalan-jalan sama tim gw, pubdok. Oh ya pubdok itu singkatan dari publikasi dan dokumentasi, dan gw ditempatkan sebagai wakil koordinator bidang desain. Yeah...gak jauh-jauh amat gw dari bidang itu. Bosen sih terkadang, tapi banyak insidenya lho...kapan lagi lo bisa kerja santai saat yang lain gedebag gedebuk nyari sponsor atau ngehubungin pembicara, misalnya. Tugas gw disini membuat standar desain (warna, penempatan, branding), merencanakan apa yang akan dibuat, mendelegasikannya, kemudian memastikan partner-partner ahli gw (iyalah seleksinya dari 200an orang :P) mengerjakan apa yang sudah direncanakan. Hmmm fungsi supervisi emang yahud dah :D Anw jadii..kmaren tanggal 23 gue maen sama anak pubdok (baca: teambuilding). Dateng telat sih, harusnya rapat dulu di LD (lembaga demografi FEUI) jam setengah lima. Tapi karena kasur gw lagi manja, harus sering dikelonin, nah jadilah gw dari rumah baru berang

KOMPeK 13: Awakening the Tourism Economy

“Langit luas terhampar membentang cakrawala. itulah persadaku Bermata khatulistiwa, bertabur suku bangsa, ragam macam budaya seribu perbedaan tak merubah bangsaku kehormatan hanya untuk bumi Indonesia… …Maju bangun negriku tunjukkan pada dunia, kejayaan hanya bagi bumi Indonesia” – Kahitna, Bumi Indonesia Lagu yang ngetop di era 80an ini mencoba mengantarkan kita pada wajah bangsa ini. Ya, Indonesia. Begitu indahnya Negara ini, negeri ribuan pulau dengan begitu banyak keragaman. Potensi yang dahulu diperebutkan oleh berbagai Negara penjajah. Sebut saja belanda, inggris, portugis, bahkan hingga jepang turut serta berhasrat ingin merasakan surga dunia, surg a bumi Indonesia.   Kali ini surga yang akan dibahas bernama pariwisata. Sebuah komponen penting yang telah turut serta memajukan perekonomian Indonesia. Potensi pariwisata sebagai penggerak ekonomi tak hanya terbatas pada perannya sebagai sumber devisa negara melainkan juga sebagai penggerak pembangunan di kawasan-kawasan wisat

Few (crazy) Jokes

SATU Suatu hari, Seorang gadis yang amat cantik duduk sendiri di sebuah bar. posisi duduknya amat menggoda tiap orang yang melihatnya suatu ketika... "Permisi, boleh saya mentraktir Anda minum?" tawar seorang laki-laki muda menghampirinya. "Apa ke hotel?" teriak si gadis. "Bukan, bukan. Jangan salah paham. Saya hanya menawari minuman ...." "Kau meminta aku menemanimu ke hotel?" teriak si gadis lebih keras. Merasa ditolak, dengan perasaan malu, laki-laki muda itu beringsut dan duduk di sudut ruangan. Semua orang di bar menatap laki-laki dengan sinis dan mencibir. Beberapa menit kemudian, si gadis menghampiri si laki-laki muda itu. "Maafkan saya. Saya sedang menyamar. Sebenarnya, saya adalah seorang mahasiswi psikologi yang sedang mempelajari tingkah laku manusia di situasi yang tidak dikehendakinya." Si laki-laki menatap dengan tampang dingin. Kemudian berteriak dengan amat kerasnya,   "Berapa? Dua ratus ribu???

[Customer Reports] Solaria: Cerita tentang minyak bumi, laser ungu dan kecoaknya

Oh ya, sebelumnya mau memperkenalkan dulu ah, kalo di blog gw ini selanjutnya akan ada satu rubrik yang namanya ARA's Customer Reports ™ . Jadi apapun yang gw makan, gw alami, akan gw laporkan dalam bentuk laporan komperhensif ala jurnalis, dengan data-data primer maupun sekunder. Hehehe Here is it! the first ARA's Customer Reports ™ ! "Solaria comes from the words Solar and Ia, founded by Jimmy Wales who work as a Catering Worker and Solar Carrier. He was fired from Pertamina because he spill the Solar to the Food he carried. 5 Years later he open a restaurant named Solaria because of that event." Pernah denger tentang Restoran Solaria? Hmmm pastinya tahu dong ya. Restoran ini nih benar-benar menjamur  di hampir semua mall, terutama di jakarta. Siapa sekarang yang tak kenal? Bahkan restoran ini sudah bisa disejajarkan dengan rumah makan lain seperti bakmi GM atau Platinum. Oke , Saat ini kita akan coba ngobrolin hal yang unik nih dari restoran ini, jika dilihat dar

Cinta dan Levelnya (Aforisma #1)

Apalah arti hidup tanpa cinta. Kehidupan akan hampa, sesak dengan kebisingan dari rutinitas pribadi. Cinta menyegarkan, menghirup segala problematika yang terjadi. Bahkan cinta seakan menjadi anastesi alami menjadi pengobat jiwa yang selalu gamang akan hari harinya. Kini bagiku cinta yang sedemikian abstrak pun memiliki tingkatan. Sang bodoh mencoba berdialektika, dalam bahasa yang berbeda: filsafat cinta. mari kita mulai omong kosong ini Cinta tingkat satu berorientasi pada rupa dan warna. Fisik menjadi segalanya, dimana mata dan pancaindra adalah tokoh utama yang bersandiwara. Arogansi tangan untuk meraba, mata untuk menelanjangi, bibir untuk menjilat, lengan dan punggung untuk dibelai. tak ada main dengan hati, ia khusus berbicara bagaimana raga ini bisa terpuaskan, terlepaskan hasrat entah suci atau keji. tak peduli pasti Cinta tingkat dua adalah menjelmanya perasaaan karena ada yang diberikan. Karena kita mendapatkan sesuatu dari seseorang. Cinta berbanding lurus dengan apa y

Peranan Membangun Kapasitas Organisasi dan Menciptakan Suksesi Yang Lebih Baik

Membangun organisasi bukanlah sekedar mengikuti alur dan peranan tuhan yang disebut takdir; setiap orang tahu itu. Tapi tidak semua menjalankannya dengan sadar. Membangun organisasi layaknya merawat sebuah pohon, dimana ada tujuan akhir yang menjadi alasan organisasi ini masih berdiri, tujuan besar ini kemudian diejawantahkan dalam rencana-rencana jangka panjang, menengah dan pendek. Ada pelaku /subjek organisasi, lalu ada struktur yang jelas, metode kerja yang sesuai dengan organisasinya. Tentunya banyak sekali untuk menjelaskan filosofi organisasi, tapi yang ingin saya tuju adalah bahwa kesadaran akan VISI dan MISI organisasi inilah yang penting untuk membangun kapasitas organisasi yang lebih baik, dan tentunya berimbas pada kaderisasi setelah itu. VISI dan MISI sebuah organisasi yang jelas, akan berimbas pada pelaku (atau biasa disebut pengurus) nya. Imbas ini lah yang dicari, didambakan, diharapkan setiap pelaku organisasi. Misalnya ketika VISI saya adalah membangun sebuah rumah