Suatu saat, dalam situasi yang terburu-buru, aku memacu motorku cukup kencang. Janji dengan seseorang itu cukup membuatku nekat; menerobos lampu merah, menyalip truk besar, bahkan tak segan memotong kendaraan dari kanan. Konsentrasi mata pun terbagi dua, mengamati jalan dan jam tangan. Sedetik mengamati waktu, sedetik kemudian larut dalam kecepatan. “Aku tak boleh terlambat” gumamku berulang-ulang. Singkat cerita, kemudian motorku memasuki terowongan bawah tanah di cawang. Dengan kecepatan tinggi aku terus melibas kendaraan-kendaraan lambat itu. 80km per jam, lalu naik 90km, kemudian genap seratus. Aku menikmati kemenangan, berada di atas kecepatan meninggalkan puluhan mobil di belakang. Hey….! Tunggu…! Sekejap kemudian ku tersadar. Seratus kilometer per jam? * * * * * * Kawan, kita bicara soal limitasi; Batasan. Sebentuk stigma dalam diri manusia yang membentuk kata “bisa” dan “tidak bisa”. Stigma ini berada di alam bawah sadar manusia, tidak bisa dikendalikan namun terasa efeknya. Li...
A dreams journal; Write about Entrepreneurship, Marketing, Passion, and Dreams