Skip to main content

Papacrazy on the show: part 1

Sekilas liputan di FE
Rabu, 16 september 2009 yang lalu telah terjadi insiden yang cukup memalukan membingungkan di kelas matekbis(matematika ekonomi dan bisnis).
ketika sang dosen terlambat hadir nyaris 1 jam, ternyata teman kita yang satu ini sudah tak kuat lagi menahan gairahnya untuk melakukan sesuatu....
hingga akhirnya ia pergi meninggalkan tempat duduknya dan menuju pojok ruangan, lalu ia segera melepas jaketnya...dan.......





Oh great...

Kejadian ini cukup menggemparkan seisi kelas, bahkan ada yang melempar2 kertas pula. Namun, Sang pelaku, sebut saja MAWAR,nama samaran-red, sepertinya tertidur dengan amat sangat pulas hingga tak sadar apapun yang terjadi.


Mojok tuh

Untung aja pas dosennya dateng, dia dengan mudahnya dibangunkan. Saat diwawancara, 'Mawar' mengaku amat sangat ngantuk karena dari semalam blom tidur sama sekali. Ternyta semalaman suntuk ia kerja rodi mencet-mencetin joystick item ala PS2..wakaakaka, dasar winning mania :D\

Pesan moral: Jangan maen PS semalem suntuk kalo besoknya ada pelajaran matekbis!

Sekian liputan papacrazy part 1!

Comments

  1. ooh jadi gini ya kerjaanya kalo dosen blm dateng, kalo sempet main capsa sejenisnya bisa ga tuh ? huhahahahahhaha

    ReplyDelete
  2. nama samarannya jangan "MAwar" dun..
    jahat...:(


    btw...kelas lo kecil beud dah....hhhaaa XD

    ReplyDelete
  3. bisa bisanya dia tertidur pulas hehehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Comment adalah sebagian dari iman :D

Popular posts from this blog

Film Soekarno: Mengecewakan

Tulisan ini penuh dengan opini personal dan subjektifitas. Silakan berdiskusi. Karena saya kecewa berat dengan Film ini. Mungkin Actingnya Ario Bayu cukup baik. Mukanya sangat mirip walau perut buncitnya tidak dikecilkan terlebih dahulu. Sorot matanya sebagai Soekarno tajam, tapi layu; Terlalu sering menunduk dan menunjukkan inferioritas seorang bapak bangsa Mungkin actingnya lukman sardi, maudy Koesnaidi, Sudjiwo Tedjo, pemeran bung kecil, sangat sangat baik. Top class actor & actress. Ferry salim jelek, kaku sekali dia menjadi orang jepang. Mungkin kolosalitas film ini cukup baik. Penggambaran romusha, perlakuan pelacur di barak kamp tentara jepang, ledakan gudang minyak - yang sebenarnya tidak penting, pidato yang disambut teriakan ratusan orang, pemberontakan akibat 'salah arah kiblat', darah dan tembakan dimana-mana, penculikan rengasdengklok yang buruk, revolusi tak jadi jakarta anti klimaks. Tetapi sebagai Soekarno-ist, yang membaca pemikirannya, mendenga...

Middle Management (Managers): Aset atau beban?

Seringkali middle management dianggap sebagai beban oleh banyak perusahaan dengan berbagai alasan. Gaji yang diberikan cukup besar, namun tidak mengerjakan pekerjaan teknis layaknya staff biasa - dimana bertambahnya man hour tidak melulu berbanding lurus dengan produktifitas. Pekerjaan koordinasi dan 'pembawa pesan' dari atasan kerap menjadi hal rutin saja. Sekadar bemper untuk menyampaikan keinginan bos, sekaligus pendengar keluh kesah tim atas ekspektasi perusahaan yang jauh diatas current capacity. Kuasa dan ruang main nya pun terbatas. Ia dianggap atasan bagi timnya, namun tidak cukup kuat untuk mempengaruhi kemana perusahaan bergerak. “I don’t think you want a management structure that’s just managers managing managers, managing managers, managing managers, managing the people who are doing the work.” Begitu kata Zuckerberg yang diamini oleh Elon Musk. Tidak heran pada masa-masa paceklik, middle management lah sasaran utama efisiensi. Saya beberapa kali berdiskusi, "A...

Jombang dan Rangga Kawin! Sebuah pesan akan kekhawatiran.

Sabtu kemarin, sahabat saya sejak masuk kuliah menikah. Jombang Santani Khairen. Pria nyentrik dari padang ini akhirnya laku juga di pasar bebas, dibeli oleh wanita beruntung (atau bisa jadi sial) berdarah sunda. Keduanya sah secara agama sejak Sabtu, 8 Juli 2017 jam 8.30an lewat sedikit di Jonggol, Kabupaten Bogor. Kiri ke Kanan: Mertua, Jombang, Istrinya, Adiknya Jombang, Ibunya (ketutup) Tabiatnya nggak berubah. Di hari paling seriusnya selama dia hidup, dia masih aja cengar cengir non wibawa. Masih dengan sikap hormat dari pelaminan tatkala melihat saya hadir, masih tawa khasnya saat menutup pernikahan dengan doa. Entah dosa apa yang pernah dilakukan istrinya, J.S. Khairen - panggilan pena nya - adalah pengantin paling tidak serius yang pernah saya lihat. Lu gak bisa serius dikit apa, jom?! Doa itu woi! Penulis berbagai buku best seller terbitan gramedia dan mizan ini merupakan satu dari sedikit "teman tidur" saya di masa kuliah. We've been through a...