Skip to main content

Go Faster, Get Better, to be Best!

Go Faster, Get Better to be BEST!

kalimat itu terjawantahkan dari otak ini saat gw ada di kamar mandi. saat semua kotoran luruh dan semangat luar biasa datang dari seciduk air dingin..wow! entah mengapa semua huruf yang ada membius ku untuk berfikir lebih keras hari ini, merangsang neuron pusat serta mempercepat kerja akson. Is ist Kompliziert!

Bukan sekadar untuk mendukung pasangan JK-WIN, atau kampanye terselubung di facebook(walaupun emang mendukung), tapi kondisi kita sebagai generasi muda sekarang lah yang seharusnya mewarnai hidup dengan Kecepatan, Kebaikan untuk menjadi yang terbaik

Marginal prospensity of Consume ato yang biasa disebut MPC, sudah membius kita semua, rakyat indonesia, untuk menjadi pasar bagi negara-negara maju, untuk teruuuuus mengonsumsi barang2 tanpa ada habisnya. luar biasa!!! lalu kapan kita akan menjadi bangsa yang unggul kalo semua barang beli? kapan kita BIKIN? kapan kita JUAL?? kapan kita KAYA????!!! Be Better!

Jawabannya ada di tangan kita semua generasi luar biasa energik ini, dimana otak masih mulus akan kejenuhan2 kehidupan, dan nafas masih memburu semangat masih melaju. Be faster!

BUKAN MASALAH! baik lo yang kuliah, lo yang STM, lo yang SMK, ato LO yang nggak sekolah pun bisa menerapkan kata-kata ini. mulai sekarang kita tanamkan dalam hati bahwa kita adalah bangsa yang besar, bangsa yang mandiri, dan bangsa yang bermartabat. be Better!

nggak perlu perang sama malaysia-malingbau-itu, ato pusing dengan TKI disetrika bahkan manohara odelia pinoh. Cukup melakukan yang terbaik MULAI DARI DIRI SENDIRI pada pekerjaan apapun yang lo lakukan, MULAI DARI HAL YANG KECIL, dan tentu saja MULAI SAAT INI JUGA

Go faster, get better, to be BEST
that's the key, let's running guys!!!

Comments

  1. emm araaaaaaaaaaaaaaaaaa :)

    jadi ara kampanye neeh :P

    aku gooooooooo 9reeeeennn :)

    *kabuur komen9 tak nyambun9 *

    ReplyDelete

Post a Comment

Comment adalah sebagian dari iman :D

Popular posts from this blog

Film Soekarno: Mengecewakan

Tulisan ini penuh dengan opini personal dan subjektifitas. Silakan berdiskusi. Karena saya kecewa berat dengan Film ini. Mungkin Actingnya Ario Bayu cukup baik. Mukanya sangat mirip walau perut buncitnya tidak dikecilkan terlebih dahulu. Sorot matanya sebagai Soekarno tajam, tapi layu; Terlalu sering menunduk dan menunjukkan inferioritas seorang bapak bangsa Mungkin actingnya lukman sardi, maudy Koesnaidi, Sudjiwo Tedjo, pemeran bung kecil, sangat sangat baik. Top class actor & actress. Ferry salim jelek, kaku sekali dia menjadi orang jepang. Mungkin kolosalitas film ini cukup baik. Penggambaran romusha, perlakuan pelacur di barak kamp tentara jepang, ledakan gudang minyak - yang sebenarnya tidak penting, pidato yang disambut teriakan ratusan orang, pemberontakan akibat 'salah arah kiblat', darah dan tembakan dimana-mana, penculikan rengasdengklok yang buruk, revolusi tak jadi jakarta anti klimaks. Tetapi sebagai Soekarno-ist, yang membaca pemikirannya, mendenga...

Middle Management (Managers): Aset atau beban?

Seringkali middle management dianggap sebagai beban oleh banyak perusahaan dengan berbagai alasan. Gaji yang diberikan cukup besar, namun tidak mengerjakan pekerjaan teknis layaknya staff biasa - dimana bertambahnya man hour tidak melulu berbanding lurus dengan produktifitas. Pekerjaan koordinasi dan 'pembawa pesan' dari atasan kerap menjadi hal rutin saja. Sekadar bemper untuk menyampaikan keinginan bos, sekaligus pendengar keluh kesah tim atas ekspektasi perusahaan yang jauh diatas current capacity. Kuasa dan ruang main nya pun terbatas. Ia dianggap atasan bagi timnya, namun tidak cukup kuat untuk mempengaruhi kemana perusahaan bergerak. “I don’t think you want a management structure that’s just managers managing managers, managing managers, managing managers, managing the people who are doing the work.” Begitu kata Zuckerberg yang diamini oleh Elon Musk. Tidak heran pada masa-masa paceklik, middle management lah sasaran utama efisiensi. Saya beberapa kali berdiskusi, "A...

Jombang dan Rangga Kawin! Sebuah pesan akan kekhawatiran.

Sabtu kemarin, sahabat saya sejak masuk kuliah menikah. Jombang Santani Khairen. Pria nyentrik dari padang ini akhirnya laku juga di pasar bebas, dibeli oleh wanita beruntung (atau bisa jadi sial) berdarah sunda. Keduanya sah secara agama sejak Sabtu, 8 Juli 2017 jam 8.30an lewat sedikit di Jonggol, Kabupaten Bogor. Kiri ke Kanan: Mertua, Jombang, Istrinya, Adiknya Jombang, Ibunya (ketutup) Tabiatnya nggak berubah. Di hari paling seriusnya selama dia hidup, dia masih aja cengar cengir non wibawa. Masih dengan sikap hormat dari pelaminan tatkala melihat saya hadir, masih tawa khasnya saat menutup pernikahan dengan doa. Entah dosa apa yang pernah dilakukan istrinya, J.S. Khairen - panggilan pena nya - adalah pengantin paling tidak serius yang pernah saya lihat. Lu gak bisa serius dikit apa, jom?! Doa itu woi! Penulis berbagai buku best seller terbitan gramedia dan mizan ini merupakan satu dari sedikit "teman tidur" saya di masa kuliah. We've been through a...