Skip to main content

(Video) Tanah Teduh, saat arsitek berkolaborasi

9 Arsitek berkelas Indonesia, berkolaborasi membuat sebuah perumahan yang sangat ramah lingkungan. Sangat menarik :) Coba tonton videonya deh



Apa sih yang keren?
Pertama, dari kacamata marketing, ini aplikasi nyata dari Marketing 3.0-nya kotler dan hermawan kertadjaya. Mereka nggak bilang kita mau bikin rumah bagus mewah mahal. No. Mereka nggak bilang cara buat rumahnya canggih dan experience tinggi. Big No! Yang mereka katakan adalah: kami memiliki visi untuk membuat sebuah perumahan yang mendukung better quality of life.

Ini yang disebut dengan marketing spirit. Ada jiwa di setiap produk yang dijual. Tidak hanya alasan kognitif (kegunaan dasar) rumah yang bisa ditempati dan bentuknya bagus, tidak hanya alasan emosional dimana prestisenya mendukung ,tetapi juga ada spirit yang menbawa rumah menjadi sebuah perwujudan idealisme masing-masing penghuninya

Kedua, Videonya sendiri apik. Softselling. Berbicara idealisme, keyakinan dari para expertise. Digarap secara profesional. Siapa yang mengira video tersebut berbicara tentang jualan rumah? hehe Selain itu liat gaya komunikasinya, Dari Why, baru turun ke how, baru ke what. Ternyata secara nggak sadar, pola komunikasi ini berpengaruh besar terhadap bagaimana manusia memproses informasi. Dulu ada videonya, tapi lupa. Haha nanti kalo ada gw share lagi deh

Ketiga, personally gw sangat mengagumi profesi arsitek. Ridwan kamil dan kawan-kawannya mampu mengubah dunia dengan cara yang tak terpikirkan, indah, serta impactful dalam waktu bersamaan. Semoga gw bisa mengikuti langkah-langkah para arsitek hebat itu. Salut sama arsitek!

Ayo jangan cuma dipahami! Kekerenan ini harus bisa kita duplikasi di setiap sisi kehidupan kita. Semangat mengubah dunia!

Comments

Popular posts from this blog

Film Soekarno: Mengecewakan

Tulisan ini penuh dengan opini personal dan subjektifitas. Silakan berdiskusi. Karena saya kecewa berat dengan Film ini. Mungkin Actingnya Ario Bayu cukup baik. Mukanya sangat mirip walau perut buncitnya tidak dikecilkan terlebih dahulu. Sorot matanya sebagai Soekarno tajam, tapi layu; Terlalu sering menunduk dan menunjukkan inferioritas seorang bapak bangsa Mungkin actingnya lukman sardi, maudy Koesnaidi, Sudjiwo Tedjo, pemeran bung kecil, sangat sangat baik. Top class actor & actress. Ferry salim jelek, kaku sekali dia menjadi orang jepang. Mungkin kolosalitas film ini cukup baik. Penggambaran romusha, perlakuan pelacur di barak kamp tentara jepang, ledakan gudang minyak - yang sebenarnya tidak penting, pidato yang disambut teriakan ratusan orang, pemberontakan akibat 'salah arah kiblat', darah dan tembakan dimana-mana, penculikan rengasdengklok yang buruk, revolusi tak jadi jakarta anti klimaks. Tetapi sebagai Soekarno-ist, yang membaca pemikirannya, mendenga...

Middle Management (Managers): Aset atau beban?

Seringkali middle management dianggap sebagai beban oleh banyak perusahaan dengan berbagai alasan. Gaji yang diberikan cukup besar, namun tidak mengerjakan pekerjaan teknis layaknya staff biasa - dimana bertambahnya man hour tidak melulu berbanding lurus dengan produktifitas. Pekerjaan koordinasi dan 'pembawa pesan' dari atasan kerap menjadi hal rutin saja. Sekadar bemper untuk menyampaikan keinginan bos, sekaligus pendengar keluh kesah tim atas ekspektasi perusahaan yang jauh diatas current capacity. Kuasa dan ruang main nya pun terbatas. Ia dianggap atasan bagi timnya, namun tidak cukup kuat untuk mempengaruhi kemana perusahaan bergerak. “I don’t think you want a management structure that’s just managers managing managers, managing managers, managing managers, managing the people who are doing the work.” Begitu kata Zuckerberg yang diamini oleh Elon Musk. Tidak heran pada masa-masa paceklik, middle management lah sasaran utama efisiensi. Saya beberapa kali berdiskusi, "A...

Jombang dan Rangga Kawin! Sebuah pesan akan kekhawatiran.

Sabtu kemarin, sahabat saya sejak masuk kuliah menikah. Jombang Santani Khairen. Pria nyentrik dari padang ini akhirnya laku juga di pasar bebas, dibeli oleh wanita beruntung (atau bisa jadi sial) berdarah sunda. Keduanya sah secara agama sejak Sabtu, 8 Juli 2017 jam 8.30an lewat sedikit di Jonggol, Kabupaten Bogor. Kiri ke Kanan: Mertua, Jombang, Istrinya, Adiknya Jombang, Ibunya (ketutup) Tabiatnya nggak berubah. Di hari paling seriusnya selama dia hidup, dia masih aja cengar cengir non wibawa. Masih dengan sikap hormat dari pelaminan tatkala melihat saya hadir, masih tawa khasnya saat menutup pernikahan dengan doa. Entah dosa apa yang pernah dilakukan istrinya, J.S. Khairen - panggilan pena nya - adalah pengantin paling tidak serius yang pernah saya lihat. Lu gak bisa serius dikit apa, jom?! Doa itu woi! Penulis berbagai buku best seller terbitan gramedia dan mizan ini merupakan satu dari sedikit "teman tidur" saya di masa kuliah. We've been through a...