Skip to main content

Marketing Bukan Cuma Salesman!

Pernah denger istilah marketing?

Pasti pernah dong ya..

Iya, pernah. Masalahnya, most of us kalo denger marketing pasti kebayang artinya jualan, jadi sales berdasi, keliling rumah nawarin barang dagangan. Komunikasi diajarin supaya pembeli nggak bisa ngelak terus beli. Iya kan? IYA KAN? Ngaku! NGAKU! *maksa*



First of all, marketing itu bukan cuma soal jualan kawan. Sales yang temen-temen biasa temui di mall mall itu hanyalah satu dari apa yang disebut marketing communication mix - berbagai cara agar komunikasi dengan customer bisa terjadi. Boleh ya saya jelasin lebih jauh.

Dari struktur frasenya, marketing dan komunikasi. Basically marketing adalah aktifitas end-to-end dari mengkomunikasikan, menawarkan, sampe deliver value sebuah produk (barang/jasa) pada konsumen (AMA, 2007). Sedangkan komunikasi berarti menyampaikan pesan dari sender ke receiver melalui channel/media tertentu. Maka marcomm artinya kegiatan yang fokus pada bagaimana value sebuah produk komunikasikan dan disampaikan pada konsumen.

Nah ini yang disebut dengan marcomm mix. Ini berbagai kegiatannya:
You guys can imagine what is it about? Great! Karena memang mereka ada disekitar kita. This is what marketeers do. 
  1. Advertising. Pasti dong ya, ini cara paling umum yang dipakai orang. Cirinya pakai yang disebut dengan paid media. Bayar! televisi, radio, dan sebagainya. Bisa softselling, bisa langsung jualan produknya. 

  2. Kalo nggak pake bayar tapi mau promosi, ini yang disebut dengan PR - public relation. Tujuan awalnya supaya orang ngeh sama apa yang dilakuin si perusahaan, tapi lewat liputan wartawan. Gratis dong, nggak perlu banyak media. Caranya? banyak, misal CSR atau bikin kegiatan sosial. Aqua 1 untuk 10, larutan cap badak, Sosis So Nice adalah beberapa contohnya

  3. Pernah dapet diskon? Nah itu salah satu dari Sales promotion. Gimana caranya konsumen yang potensial bisa lebih banyak beli dan nyobain produknya. Strategi kayak bundling (dua barang digabung jadi satu), trus buy one get one, sampe free sample itu juga termasuk. Jadi kalo dapet permen instead of uang kembalian, sadar ya, itu promosi juga bro! 

  4. Direct Marketing ini lebih lawas, tujuannya si perusahaan mau promosi tanpa ada perantara. Katalog promosi, email, dan sebagainya itu termasuk didalamnya

  5. Nah yang terakhir disebut personal selling. Ini yang temen-temen pernah temui di jalan sebagai salesman/saleswoman, nawarin barang dagangan. Tujuannya supaya bisa one-to-one promotion yang lebih dekat dan hangat. Wajar dong ceweknya cantik-cantik. Hehehe

  6. Sisanya adalah pengembangan dari 5 poin diatas.
Nah begituuu, kebayang dong apa yang marketeer lakuin? Nggak cuma nongkrong di jalan nungguin anda lewat, hahaha

Next time saya akan post beberapa contoh portofolio marketing plan yang pernah saya kerjakan. Ada Durex Pleasuremax, ada Wall's Delivery, daaan sebagainya.

Stay tune and keep hail marketing! *gaya presenter bola*

Comments

  1. asik mantengin post-postnya ara, jadi belajar banyak :D

    ditunggu posting selanjutnya!

    ReplyDelete

Post a Comment

Comment adalah sebagian dari iman :D

Popular posts from this blog

Bagaimana Bisa - Tiga Pertanyaan untuk Kita dan Semesta

Bagaimana bisa aku bisa menulis rangkuman masa lalu , bila setiap detik yang berlalu menjadi ceritanya sendiri? Tulisanku berkejaran dengan memori yang terus terbentuk, terbentuk, terbentuk, lalu terbentur dengan kecepatan jariku merekam setiap kenangan dalam tulisan. Aku hanya ingat samar samar wajah letih seorang perempuan di taman anjing itu, berjalan menyusuri lorong panjang diantara kedai kopi dan pizza, lalu mendekat memanggilku dari belakang. Hmm, sosok yang familiar, namun terasa asing setelah mungkin dua-tiga tahun mengikuti sepak terjangnya di dunia maya. Apa yang aku bisa ingat? Perawakannya yang tinggi putih dengan kacamata besar, pakaiannya cukup manis melengkapi alis ulat bulu dan bibirnya yang tebal. Sisanya, ingatanku memudar seperti lipstiknya kala itu. Mungkin yang sedikit bisa aku ingat adalah caranya bicara dan mendengarkan. Tentang bagaimana ia percaya bahwa produk Apple lebih superior dibandingkan merek gawai lain, tentang kesulitan tidurnya dan apa akar masalahny

Trade off dan Oportunity cost dalam kehidupan

Hahahahahahaa what a nice function! Sering kali kita, para lelaki, menganggap bahwa wanita itu adalah suatu masalah. yap! Ada yang bilang mereka itu banyak maunya, minta beli ini, minta jemput, minta ditelpon, diisiin pulsa, diajak malming...dan masih terlalu banyak 'tuntutan' lainnya. Wanita itu lemah, harus 24 jam dijaga nonstop! Bahkan ada tipe wanita yang overposessif, sampai2 trima sms dari temen aja harus lapor max 1x24 jam! hmm..gw jadi mikir, dan cukup flashback sama pengalaman pribadi..Ternyata emang setiap cowo mempertimbangkan semua hal untuk menggebet cewe idamannya, nggak cuma faktor intern but also extern. Disinilah muncul hukum ekonomi, "Trade Off" dan "Opportunity Cost". Nggak ada yang lo bisa borong di dunia ini(Walaupun bokap lo muntah duit) Uang bukan segalanya, karena nggak semua permasalahan di dunia ini bisa lo selesaiin dengan duit. seperti yang satu ini: MISAL: Ini surti dan ngatiyem Kita ngomongin 2 cewek diatas, Surti

Get Out of the Model!

Pernah ke hypermart ITC Depok? Kalau belum, cobalah. Naik ke lantai 2, lalu naik eskalator dalam hypermart. Anda akan menemukan keadaan seperti ini di eskalatornya. Sekilas nampak berantakan. Tapi coba lihat lebih dekat What? Chiki? Iya. Cemilan dalam kemasan (entah namanya apa). Ratusan hingga ribuan snack ditumpahkan ditengah, kiri dan kanan eskalator yang sedang berjalan. Terlihat mereka yang menggunakan eskalator excited dan mulai menyentuh berbagai merek sepanjang perjalanan. Sebagian terlihat mengambil dan langsung memakannya.  Menurut saya ini cerdas. Sangat cerdas. Low-cost innovation untuk meningkatkan customer experience yang tepat guna. Hypermart berhasil mempertemukan konsumen primer snack ringan - anak kecil dan remaja - dengan eskalator yang dikategorikan sebagai ruang publik yang menyenangkan (playful) bagi konsumen tersebut. Apakah inovasi harus mahal? Apakah promosi untuk meningkatkan experience harus bermodal ratusan juta-milyaran rupi