Skip to main content

One DM and, PANIC!

Gue mengidolakan beberapa orang, dan alhamdulillah kami terkoneksi di sosial media -terutama twitter. Ridwan kamil, Anies Baswedan, iwan setiawan dan terakhir Yoris Sebastian. Agak malu sih difollow mereka, tapi apa daya sang pujaan sudah berkehendak #lah :))

Masalahnya para tokoh ini suka ngagetin. Dua dari tiga diatas pernah bikin gue seneng dan kaget, lalu panik setengah mati karena nggak tau gimana jawabnya.

Dahulu kala gue nyengir-nyengir bareng @numeirama. Kita mau bikin @ideatalks dan ngajak ngobrol kang emil tentang konsepnya. Waktu itu belum jadi walikota. Tetiba dia menjawab dengan singkat dan menyebalkan :))

"Ketemuan aja yuk?"

Jreng. Panik, ketawa ngakak. Lalu bingung gimana jawabnya. Setelah itu gue bales lagi dengan hati2 (butuh berjam-jam untuk meramu kata). Sayangnya nggak dibales lagi. Mungkin dia sibuk kali ya? hehe

Nah kemudian dua hari lalu gue dikejutkan lagi sama kakak @yoris. Setelah ngucapin ulang tahun malemnya, tetiba pagi buta ada DM masuk:


Waktu itu akun Linkedin gue masih berantakan, dan itu jam 5 pagi liatnya. Panik dong! Langsung buka akun, ketik ketik sampe jam 9-an, baru kirim balesannya. Huahahaha! Gilaaa!

Ini nih akun linkedin gue yang sudah direnovasi. Ayo mampir-mampir ya :)



https://www.linkedin.com/profile/view?id=96152020&trk=nav_responsive_tab_profile

* * * 

Apa hikmahnya? 
  1. Be Super Prepared. Kita nggak pernah tau kapan dan dari siapa kesempatan akan datang, dan momen seperti ini hanya seumur hidup sekali. Bayangin dong kalo gue nggak punya akun linkedin, mau ngomong apa? Makanya, persiapkan segala potensi dirimu, narasikan menjadi sebuah 'showcase' sehingga siapapun bisa memahami track record dan karyamu, dan kesempatan menjadi sebuah kenyataan.
  2. Ada dalam komunitas yang tepat. Saya, mas yoris, kang emil, sama-sama berada pada industri kreatif. Kami terhubung karena memiliki point of interest yang sama. Maka mulai dari sekarang define interestmu, lalu bergaul lah dengan orang-orang di komunitas yang tepat.
  3. Melek Teknologi. Twitter, linkedin, bahkan waiver adalah teknologi yang dimanfaatkan para profesional untuk bergaul. Jangan ketinggalan hanya karena malas membuka akun baru. Coba, dan pelajari bagaimana teknologi bisa membantu jaringanmu :)
Hidup emang never flat kok kata agnez. Bersiaplah menghadapi pendakian-pendakian mengagetkan, yang akan membawa kita ke puncak-puncak baru.

Selamat berjejaring kawan!

Comments

Popular posts from this blog

Trade off dan Oportunity cost dalam kehidupan

Hahahahahahaa what a nice function! Sering kali kita, para lelaki, menganggap bahwa wanita itu adalah suatu masalah. yap! Ada yang bilang mereka itu banyak maunya, minta beli ini, minta jemput, minta ditelpon, diisiin pulsa, diajak malming...dan masih terlalu banyak 'tuntutan' lainnya. Wanita itu lemah, harus 24 jam dijaga nonstop! Bahkan ada tipe wanita yang overposessif, sampai2 trima sms dari temen aja harus lapor max 1x24 jam! hmm..gw jadi mikir, dan cukup flashback sama pengalaman pribadi..Ternyata emang setiap cowo mempertimbangkan semua hal untuk menggebet cewe idamannya, nggak cuma faktor intern but also extern. Disinilah muncul hukum ekonomi, "Trade Off" dan "Opportunity Cost". Nggak ada yang lo bisa borong di dunia ini(Walaupun bokap lo muntah duit) Uang bukan segalanya, karena nggak semua permasalahan di dunia ini bisa lo selesaiin dengan duit. seperti yang satu ini: MISAL: Ini surti dan ngatiyem Kita ngomongin 2 cewek diatas, Surti...

Bagaimana Bisa - Tiga Pertanyaan untuk Kita dan Semesta

Bagaimana bisa aku bisa menulis rangkuman masa lalu , bila setiap detik yang berlalu menjadi ceritanya sendiri? Tulisanku berkejaran dengan memori yang terus terbentuk, terbentuk, terbentuk, lalu terbentur dengan kecepatan jariku merekam setiap kenangan dalam tulisan. Aku hanya ingat samar samar wajah letih seorang perempuan di taman anjing itu, berjalan menyusuri lorong panjang diantara kedai kopi dan pizza, lalu mendekat memanggilku dari belakang. Hmm, sosok yang familiar, namun terasa asing setelah mungkin dua-tiga tahun mengikuti sepak terjangnya di dunia maya. Apa yang aku bisa ingat? Perawakannya yang tinggi putih dengan kacamata besar, pakaiannya cukup manis melengkapi alis ulat bulu dan bibirnya yang tebal. Sisanya, ingatanku memudar seperti lipstiknya kala itu. Mungkin yang sedikit bisa aku ingat adalah caranya bicara dan mendengarkan. Tentang bagaimana ia percaya bahwa produk Apple lebih superior dibandingkan merek gawai lain, tentang kesulitan tidurnya dan apa akar masalahny...

PLEDOI UNTUK FEAST/BASKARA: Lagu Peradaban Memang Lebih Keras!

Baskara tidak perlu minta maaf, apalagi klarifikasi. Lagu peradaban memang lebih keras dan lebih cadas dari musik metal dan rock manapun. * * * Saya seorang penikmat dan pemain musik sejak kecil. Masa SD saya diramaikan dengan lagu-lagu sheila on 7 dan dewa-19. Beranjak SMP dan SMA musik saya pun tumbuh lebih cadas, saya membentuk sebuah-dua buah band dan menyanyikan banyak genre yang dianggap keren dan menggelegar seperti metallica, avenged sevenfold, dan system of a down, baik di jamming session atau sampai ikut beberapa festival. Sampai saat ini saya masih mendengarkan lagu-lagu itu, masih hafal bahkan beberapa. Namun sebagai penikmat musik yang pengetahuannya toh biasa-biasa saja, saya memiliki opini sendiri tentang kasus feast dan baskara ini. Pada sebuah sesi interview 2 bulan lalu, baskara mewakili feast memberikan opininya tentang musik rock dan peradaban seperti ini: Nggak selamanya kemarahan itu harus disuarakan dengan distorsi gitar dan teriak-teriak. Buat kam...