Skip to main content

Willie Brothers: Affordable yet Luxurious Family Steakhouse at Pesanggrahan, Meruya, Jakarta Barat

Gue ngebayangin, kalo gue punya istri dan anak. Sebulan setidaknya kita akan keluar bareng untuk makan di tempat baru. Yeah, since hobinya emang makan jadi hal itu jadi sebuah keniscayaan yang bisa gw bayangin hari ini.

Pertanyaan sederhana nan sulit luar biasa:
"Makan dimana ya?"

Kalo pacaran dan cuma berdua, jelas gampang jawabnya. Pecel lele pinggir jalan, sky dining, sampai coffee shop nggak masalah buat berdua nongkrong sampai malem.

Lah kalo punya anak?

Kalo anak lo umurnya belum ada setahun, ribet banget bawa ke tempat aneh-aneh.

Kalo anak lo udah mulai bisa pecicilan, bisa dipastikan dia akan lompat-lompat dari satu meja ke meja lain.

Kalo anak lo udah mulai remaja, mulai deh dia minta cobain sana sini.

Kalo udah mulai gede, makin jarang ketemu, kita perlu tempat yang lebih enak buat ngobrol, sharing, cerita kemana2 sebelum dia larut dalam dunianya kembali

Ribet ya?

Nah. Gue kebetulan lagi involve dalam pengelolaan sebuah restoran keluarga di daerah pesanggrahan, meruya. Entah kenapa, pertanyaan gue semua terjawab disini



Tempatnya mewah. Feeling waktu mau masuk aja serem kali kalo dompet cekak. Tapi begitu masuk, well...harganya miring, rasanya enak, dan fasilitasnya tepat buat keluarga kumpul.



Dari makanan, harganya ramah di kantong. Lebih murah dari holycow menurut gue. Steak harga 80 ribu sampe 350 ribu tersedia. Ada menu asian kayak sop iga, ada nasi goreng, ada menu anak (woi ini restoran apaan lengkap amat). Minuman juga gak aneh2 tapi variasinya banyak. Gue rekomen virgin mojito nya yang seger banget kalo siang-siang. Capucinno nya enak juga sih. Cocok kalo siang buat kerja, malem buat kumpul kongkow bareng best buddy.



Dari fasilitas? Mewah. Serius. Instagram-able banget. Plus ada tempat main anak dan smoking room. Gue ngeliat ini orang ngegabungin antara coffee shop + restoran fine dining + playground buat anak. Asik banget sih all in one gini.



So, sure its a must to try. Bukan cuma buat keluarga, tapi juga buat besties, temen kantor, temen arisan, atau siapapun yang kamu anggep keluarga. Makan disini bisa jadi hadiah tersendiri untuk eratnya kekeluargaan kalian.

(anjir iklan banget, lol)

so yess, sok dicoba!

be contagious.
ara

Comments

Popular posts from this blog

Film Soekarno: Mengecewakan

Tulisan ini penuh dengan opini personal dan subjektifitas. Silakan berdiskusi. Karena saya kecewa berat dengan Film ini. Mungkin Actingnya Ario Bayu cukup baik. Mukanya sangat mirip walau perut buncitnya tidak dikecilkan terlebih dahulu. Sorot matanya sebagai Soekarno tajam, tapi layu; Terlalu sering menunduk dan menunjukkan inferioritas seorang bapak bangsa Mungkin actingnya lukman sardi, maudy Koesnaidi, Sudjiwo Tedjo, pemeran bung kecil, sangat sangat baik. Top class actor & actress. Ferry salim jelek, kaku sekali dia menjadi orang jepang. Mungkin kolosalitas film ini cukup baik. Penggambaran romusha, perlakuan pelacur di barak kamp tentara jepang, ledakan gudang minyak - yang sebenarnya tidak penting, pidato yang disambut teriakan ratusan orang, pemberontakan akibat 'salah arah kiblat', darah dan tembakan dimana-mana, penculikan rengasdengklok yang buruk, revolusi tak jadi jakarta anti klimaks. Tetapi sebagai Soekarno-ist, yang membaca pemikirannya, mendenga...

Middle Management (Managers): Aset atau beban?

Seringkali middle management dianggap sebagai beban oleh banyak perusahaan dengan berbagai alasan. Gaji yang diberikan cukup besar, namun tidak mengerjakan pekerjaan teknis layaknya staff biasa - dimana bertambahnya man hour tidak melulu berbanding lurus dengan produktifitas. Pekerjaan koordinasi dan 'pembawa pesan' dari atasan kerap menjadi hal rutin saja. Sekadar bemper untuk menyampaikan keinginan bos, sekaligus pendengar keluh kesah tim atas ekspektasi perusahaan yang jauh diatas current capacity. Kuasa dan ruang main nya pun terbatas. Ia dianggap atasan bagi timnya, namun tidak cukup kuat untuk mempengaruhi kemana perusahaan bergerak. “I don’t think you want a management structure that’s just managers managing managers, managing managers, managing managers, managing the people who are doing the work.” Begitu kata Zuckerberg yang diamini oleh Elon Musk. Tidak heran pada masa-masa paceklik, middle management lah sasaran utama efisiensi. Saya beberapa kali berdiskusi, "A...

Jombang dan Rangga Kawin! Sebuah pesan akan kekhawatiran.

Sabtu kemarin, sahabat saya sejak masuk kuliah menikah. Jombang Santani Khairen. Pria nyentrik dari padang ini akhirnya laku juga di pasar bebas, dibeli oleh wanita beruntung (atau bisa jadi sial) berdarah sunda. Keduanya sah secara agama sejak Sabtu, 8 Juli 2017 jam 8.30an lewat sedikit di Jonggol, Kabupaten Bogor. Kiri ke Kanan: Mertua, Jombang, Istrinya, Adiknya Jombang, Ibunya (ketutup) Tabiatnya nggak berubah. Di hari paling seriusnya selama dia hidup, dia masih aja cengar cengir non wibawa. Masih dengan sikap hormat dari pelaminan tatkala melihat saya hadir, masih tawa khasnya saat menutup pernikahan dengan doa. Entah dosa apa yang pernah dilakukan istrinya, J.S. Khairen - panggilan pena nya - adalah pengantin paling tidak serius yang pernah saya lihat. Lu gak bisa serius dikit apa, jom?! Doa itu woi! Penulis berbagai buku best seller terbitan gramedia dan mizan ini merupakan satu dari sedikit "teman tidur" saya di masa kuliah. We've been through a...