Skip to main content

Belajar Filsafat 101: Sebuah Pengantar

Filsafat di Indonesia dikenal sebagai barang haram. Lebih haram dari daging babi, sama ngerinya dengan komunis dan PKI.

Entah mengapa sigma publik terhadap ilmu ini sungguh kuat, hingga orang tua takut anaknya belajar filsafat - takut lupa Tuhan katanya. Teman-teman yang mendengar juga memperingatkan bahaya laten filosofi sebagai gerbang masuk atheistme (Saya curiga ini merupakan propaganda militer pada jamannya agar masyarakat tetap pada state ketidaktahuannya)

Tapi, apakah benar demikian?

Apakah filsafat mengajarkan anti tuhan? Apakah mempelajari filsafat begitu mengerikannya hingga anda bisa gila dikemudian hari?

Saya memanfaatkan momentum #30haribercerita ini salah satunya untuk membaca dan menulis kembali filsafat dari akarnya. Metode ini dipakai agar saya bisa lebih memahami materi ini dan bisa menjelaskannya ke publik dengan cara yang lebih sederhana. Mari kita mulai!

WHAT THE HELL IS PHYLOSOPHY?

Filsafat adalah seluruh pertanyaan rasional tentang apapun diluar daripada science. Literally, semuanya. Coba baca pertanyaan dibawah:

"Apakah itu keadilan?"

"Apa itu kebaikan, apa itu kejahatan?"

"Apakah semua manusia baik atau jahat?"

"Dimanakah batasan berpikir manusia?"

"Apakah manusia memiliki jiwa?"

Berbagai pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab dengan angka dan matematika (bahkan matematika adalah filsafat). Tidak dapat ditelaah DNA nya, tidak mampu ditakar oleh gelas enlenmeyer. Filsafat mengakomodasi seluruh pertanyaan tentang keberadaan manusia, pengetahuan, hubungan antar manusia, bumi dan semesta.

Terminologi filsafat sendiri berasal dari Yunani, φιλοσοφίαphilosophia, yang berarti the love of wisdom. Istilah ini diprediksi diciptakan oleh pytagoras (iya, penemu rumus segitiga itu) dan dikembangan oleh berbagai ilmuwan besar seperti socrates dan muridnya plato.

Apa saja sih yang dibahas dalam filsafat? 

Metaphysics (What is it?)

atau cabang filsafat yang berkutat dengan sifat sifat realita (the nature of reality). Filsafat metafisik tradisional awalnya sibuk pada pertanyaan "apakah tuhan ada?" atau "apakah manusia memiliki kendali atas dirinya sendiri?', namun filsafat metafisik kontemporer lebih berkutat pada subjek yang lebih menantang seperti "What is a thing? Ada berapa dimensi di dunia ini? apakah ada entitas diluar objek fisik? Apakah masa lalu itu ada? Bagaimana waktu dan tempat berkorelasi?

Tentu sebagian pertanyaan mulai membuktikan hipotesis awal bahwa filsafat terdengar berbahaya, tapi filsafat jauh lebih besar dari sekadar membuktikan Tuhan ada atau tidak saja.

Epistemology (How do we know?)

Cabang ini mempelajari tentang sifat sifat pengetahuan dan kepercayaan. Contoh pertanyaan yang dibahas dalam cabang ini adalah "apa itu pengetahuan? Apakah kita sebenarnya dapat memiliki pengetahuan? Apakah kita memiliki pengetahuan tentang apa yang kita kira kita tahu saat ini?

Epistemologi juga memberikan kita prinsip dasar yang disebut dengan skeptisisme - sebuah metode untuk menyangkal/tidak mempercayai sesuatu. Prinsip ini yang kemudian akan menjadi kunci bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan metodologi ilmiah.


Ethics (What should we do about it?)

Cabang filsafat ini berfokus pada apa yang seharusnya kita percayai dan bagaimana kita membuat penalaran/alasan (reasoning). Filsafat etik juga membahas bagaimana kita seharusnya melakukan sesuatu, seharusnya hidup, memperlakukan orang lain dan mengorganisasi masyarakat. Walaupun sebagian besar ethics yang dipakai saat ini bersumber pada agama, filsafat etik melihat berbagai problematika pengambilan keputusan dalam kacamata yang lebih besar dan rasional.

***

Ini baru pengantar. Saya nulisnya juga lumayan pusing karena lebih banyak referensi yang harus dibaca. Namun, setidaknya pengantar ini mampu membuktikan bahwa

  1. Filsafat tidak melulu soal ketuhanan dan atheistme\
  2. Filsafat sebagai induk dari segala keilmuan sangat menarik dan menyenangkan untuk dipelajari
  3. Melihat sub topiknya, saya menerka akan banyak sekali manfaat yang didapat dari mempelajari filsafat di kehidupan sehari-hari. 
Semoga ini jadi awal yang baik. Mari belajar bersama. Tabik!

Comments

Popular posts from this blog

Film Soekarno: Mengecewakan

Tulisan ini penuh dengan opini personal dan subjektifitas. Silakan berdiskusi. Karena saya kecewa berat dengan Film ini. Mungkin Actingnya Ario Bayu cukup baik. Mukanya sangat mirip walau perut buncitnya tidak dikecilkan terlebih dahulu. Sorot matanya sebagai Soekarno tajam, tapi layu; Terlalu sering menunduk dan menunjukkan inferioritas seorang bapak bangsa Mungkin actingnya lukman sardi, maudy Koesnaidi, Sudjiwo Tedjo, pemeran bung kecil, sangat sangat baik. Top class actor & actress. Ferry salim jelek, kaku sekali dia menjadi orang jepang. Mungkin kolosalitas film ini cukup baik. Penggambaran romusha, perlakuan pelacur di barak kamp tentara jepang, ledakan gudang minyak - yang sebenarnya tidak penting, pidato yang disambut teriakan ratusan orang, pemberontakan akibat 'salah arah kiblat', darah dan tembakan dimana-mana, penculikan rengasdengklok yang buruk, revolusi tak jadi jakarta anti klimaks. Tetapi sebagai Soekarno-ist, yang membaca pemikirannya, mendenga...

Middle Management (Managers): Aset atau beban?

Seringkali middle management dianggap sebagai beban oleh banyak perusahaan dengan berbagai alasan. Gaji yang diberikan cukup besar, namun tidak mengerjakan pekerjaan teknis layaknya staff biasa - dimana bertambahnya man hour tidak melulu berbanding lurus dengan produktifitas. Pekerjaan koordinasi dan 'pembawa pesan' dari atasan kerap menjadi hal rutin saja. Sekadar bemper untuk menyampaikan keinginan bos, sekaligus pendengar keluh kesah tim atas ekspektasi perusahaan yang jauh diatas current capacity. Kuasa dan ruang main nya pun terbatas. Ia dianggap atasan bagi timnya, namun tidak cukup kuat untuk mempengaruhi kemana perusahaan bergerak. “I don’t think you want a management structure that’s just managers managing managers, managing managers, managing managers, managing the people who are doing the work.” Begitu kata Zuckerberg yang diamini oleh Elon Musk. Tidak heran pada masa-masa paceklik, middle management lah sasaran utama efisiensi. Saya beberapa kali berdiskusi, "A...

Jombang dan Rangga Kawin! Sebuah pesan akan kekhawatiran.

Sabtu kemarin, sahabat saya sejak masuk kuliah menikah. Jombang Santani Khairen. Pria nyentrik dari padang ini akhirnya laku juga di pasar bebas, dibeli oleh wanita beruntung (atau bisa jadi sial) berdarah sunda. Keduanya sah secara agama sejak Sabtu, 8 Juli 2017 jam 8.30an lewat sedikit di Jonggol, Kabupaten Bogor. Kiri ke Kanan: Mertua, Jombang, Istrinya, Adiknya Jombang, Ibunya (ketutup) Tabiatnya nggak berubah. Di hari paling seriusnya selama dia hidup, dia masih aja cengar cengir non wibawa. Masih dengan sikap hormat dari pelaminan tatkala melihat saya hadir, masih tawa khasnya saat menutup pernikahan dengan doa. Entah dosa apa yang pernah dilakukan istrinya, J.S. Khairen - panggilan pena nya - adalah pengantin paling tidak serius yang pernah saya lihat. Lu gak bisa serius dikit apa, jom?! Doa itu woi! Penulis berbagai buku best seller terbitan gramedia dan mizan ini merupakan satu dari sedikit "teman tidur" saya di masa kuliah. We've been through a...