Skip to main content

What a coincidence, Mari menulis random!

Hey timeline twitter sore ini mengejutkan! Ada satu tantangan menarik dari seseorang blogger bernama Ega (byotenega). Here's the challenge:

AJAKAN MENULIS RANDOM SETIAP HARI
Kita semua setuju bahwa perjuangan untuk menulis setiap hari, di setiap pagi itu adalah pergumulan hampir setiap orang di dunia. Mungkin saja rasa yang memberatkan adalah disebabkan tidak adanya teman seperjalanan.
Karena itu, mulai pagi ini, aku ingin mencari teman seperjalanan menulis setiap hari. Siapa saja!
Syaratnya hanya satu: TIDAK ADA SYARAT.Kamu boleh menulis apapun, sebanyak apapun bahkan jika memang hanya ingin menuliskan satu paragraf saja juga boleh.
Tujuan ajakan ini hanya satu: Kita ingin mengelabui otak kita supaya kebiasaan menulis ini menjadi sebuah kebiasaan rutin yang harus kita lakukan. Seperti menggosok gigi setiap pagi. Serta, aku harap kita bisa bersenang-senang dalam menulis tanpa takut dianggap tidak inspiratif, bodoh, dan lain sebagainya.Berani?CARANYA:Posting tulisanmu di notes Facebook-mu, atau boleh juga di blog pribadi. Kemudian bagikan postingan tersebut kepada siapa pun yang ingin kamu bagikan. Boleh tag siapa pun.
Ajakan ini akan berlaku hingga tanggal 31 Agustus 2013. Kamu bisa memulainya sekarang juga.
Pada hari terakhir nanti, kita akan bagikan pengalaman ini. Aku yakin kita akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru yang berbeda-beda.
Siap? Mari memulai petualangan ini bersama!
Dicopy dari http://byotenega.wordpress.com/2013/07/27/ajakan-menulis-random-setiap-hari/#comment-821
Semua yang baca blog gw pasti tau gw punya masalah dengan konsistensi menulis. hahaha. Nggak cuma nulis sih, bangun tidur, makan, semua gak punya pola. Bubar bar blas :P

Tapi bener juga kata ega. Ada hal hal yang terasa berat dilakukan karena kita merasa sendiri dalam menjalaninya. Teman seperjalanan, katanya, bisa saling mengingatkan. Memberi nasihat, serta menginspirasi tiap kata yang ditulis. Harapannya sih behavior change, seperti prinsip 21 days to change your habbit. Banyak pertentangan, tapi nggak pernah salah untuk dicoba. Toh semua pemimpin besar negeri ini adalah penulis, semua sutradara, bahkan stand up comedian (comic) adalah penulis handal.

Masalahnya apa yang mau ditulis? Kalo ega menyarankan random, gw menyarankan untuk membuat log book - sesuatu yang dimiliki colombus berabad tahun lalu. Log book berisi kegiatan kita hari ini, dan apa yang akan kita lakukan esok hari. Evaluasi, dan planning. Just it! Hanya dengan dua hal sederhana ini kita bisa lebih teratur dan terkontrol. Kita paham produktifitas diri kita masing-masing dengan membandingkannya pada apa yang seharusnya bisa kita lakukan - bukan pada standar orang lain. Ayo berlomba menampar diri sendiri, hehehe

Semoga bisa konsisten yah, mohon diingatkan. Ini kali ketiga gw minta diingatkan untuk menulis rutin. Harus dipaksa, harus dibiasakan. Kata kak dimas muharram, "nulis rutin itu dianggap aja kayak utang. Sehari satu. Kalo belum nulis kemarin ya hari ini nulis dua". Insya Allah, berarti sebulan kedepan ada 30 tulisan original berkualitas nambah di blog gue. Yeah!

Mari menulis rutin, menulis random. Pokoknya menulis! Selamat (pusing) membaca!

Comments

  1. hai salam kenal :)

    sesama penulis random nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya salam kenal, mari latihan menulis. Hehe :)

      Delete
  2. Hai Ara, thanks atas kunjungannya ke blog ku dan thanks juga atas ajakannya. Terus terang tadinya aku ragu, la wong nulis selama ini ya sesuai mood ajah. Tapi kalo ada teman seperjuangan kayaknya jadi semangat.

    Saling ngingetin yaa...

    ini random kan, apa aja dan gak perlu banyak kan #hehe tetep menyakinkan diri sendiri bahwa gw bisaaaaa

    http://devinilasari.wordpress.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ini dia semangatnya. Sip! Bantu ingetin aku juga ya untuk terus nulis :)

      Delete

Post a Comment

Comment adalah sebagian dari iman :D

Popular posts from this blog

Bagaimana Bisa - Tiga Pertanyaan untuk Kita dan Semesta

Bagaimana bisa aku bisa menulis rangkuman masa lalu , bila setiap detik yang berlalu menjadi ceritanya sendiri? Tulisanku berkejaran dengan memori yang terus terbentuk, terbentuk, terbentuk, lalu terbentur dengan kecepatan jariku merekam setiap kenangan dalam tulisan. Aku hanya ingat samar samar wajah letih seorang perempuan di taman anjing itu, berjalan menyusuri lorong panjang diantara kedai kopi dan pizza, lalu mendekat memanggilku dari belakang. Hmm, sosok yang familiar, namun terasa asing setelah mungkin dua-tiga tahun mengikuti sepak terjangnya di dunia maya. Apa yang aku bisa ingat? Perawakannya yang tinggi putih dengan kacamata besar, pakaiannya cukup manis melengkapi alis ulat bulu dan bibirnya yang tebal. Sisanya, ingatanku memudar seperti lipstiknya kala itu. Mungkin yang sedikit bisa aku ingat adalah caranya bicara dan mendengarkan. Tentang bagaimana ia percaya bahwa produk Apple lebih superior dibandingkan merek gawai lain, tentang kesulitan tidurnya dan apa akar masalahny

Trade off dan Oportunity cost dalam kehidupan

Hahahahahahaa what a nice function! Sering kali kita, para lelaki, menganggap bahwa wanita itu adalah suatu masalah. yap! Ada yang bilang mereka itu banyak maunya, minta beli ini, minta jemput, minta ditelpon, diisiin pulsa, diajak malming...dan masih terlalu banyak 'tuntutan' lainnya. Wanita itu lemah, harus 24 jam dijaga nonstop! Bahkan ada tipe wanita yang overposessif, sampai2 trima sms dari temen aja harus lapor max 1x24 jam! hmm..gw jadi mikir, dan cukup flashback sama pengalaman pribadi..Ternyata emang setiap cowo mempertimbangkan semua hal untuk menggebet cewe idamannya, nggak cuma faktor intern but also extern. Disinilah muncul hukum ekonomi, "Trade Off" dan "Opportunity Cost". Nggak ada yang lo bisa borong di dunia ini(Walaupun bokap lo muntah duit) Uang bukan segalanya, karena nggak semua permasalahan di dunia ini bisa lo selesaiin dengan duit. seperti yang satu ini: MISAL: Ini surti dan ngatiyem Kita ngomongin 2 cewek diatas, Surti

Get Out of the Model!

Pernah ke hypermart ITC Depok? Kalau belum, cobalah. Naik ke lantai 2, lalu naik eskalator dalam hypermart. Anda akan menemukan keadaan seperti ini di eskalatornya. Sekilas nampak berantakan. Tapi coba lihat lebih dekat What? Chiki? Iya. Cemilan dalam kemasan (entah namanya apa). Ratusan hingga ribuan snack ditumpahkan ditengah, kiri dan kanan eskalator yang sedang berjalan. Terlihat mereka yang menggunakan eskalator excited dan mulai menyentuh berbagai merek sepanjang perjalanan. Sebagian terlihat mengambil dan langsung memakannya.  Menurut saya ini cerdas. Sangat cerdas. Low-cost innovation untuk meningkatkan customer experience yang tepat guna. Hypermart berhasil mempertemukan konsumen primer snack ringan - anak kecil dan remaja - dengan eskalator yang dikategorikan sebagai ruang publik yang menyenangkan (playful) bagi konsumen tersebut. Apakah inovasi harus mahal? Apakah promosi untuk meningkatkan experience harus bermodal ratusan juta-milyaran rupi